Kamis, 27 Mei 2010

Waiting a bus

Suatu pagi, seseorang menunggu sebuah bis untuk pergi ke kantor. Sebuah bis datang, dan orang itu bilang, “Wah…terlalu penuh, sumpek, paling udah nggak kebagian tempat duduk. Mending aku nunggu bis berikutnya saja.”
Tak lama bis berikutnya datang, lalu ia berkata, “Waduh, bisnya udah jelek…nggak mau ah…”
Bis selanjutnya datang, dari luarnya sudah terlihat bagus. Ia pun berminat, tapi seakan-akan sopir bis itu tak melihatnya dan berlalu begitu saja.
Bis keempat pun datang dan berhenti di depan orang itu. Bis itu kosong dan cukup bagus, tapi ia bilang, “Ah, nggak ada ACnya….Panas..”dan ia pun membiarkan bis keempat itu pergi.

Dian Sastro dan Cinta

Selama beberapa hari belakangan ini, infotaiment dijejali berita meninggalnya Mama Laurent, kaburnya Arumi yang kini udah balek lagi, juga pernikahannya Dian Sastro dan Indra Guna. Setelah ngliat beritanya Dian Sastro kok jadi keinget ma film AADC (Ada Apa Dengan Cinta). Eh keinget pula ma puisinya Rangga. Nyoba nulis lagi ah, puisinya Rangga….mudah-mudahan ga ada yang kelewat…

Susahnya berkata TIDAK (Part II)

Bukan berarti tak punya pendirian atau pun keberanian untuk menolak permintaan seorang teman. Tapi ku rasa hanya sebuah keegoisan semata, ketika kita ingin terlihat sempurna sebagai seorang teman, kita ingin terlihat “perfect” atau pun menginginkan predikat sahabat sejati. Padahal tak selamanya benar jika seorang sahabat sejati harus mau melakukan apa pun untuk memenuhi permintaan sahabatnya. Namun, terkadang kita ingin menjadi sosok itu. Menjadi sosok “perfect” di mata teman.
Pernah suatu ketika aku menolak permintaan teman, dan aku hanya mengatakan “Maaf”. Dan, meskipun satu kata mujarab itu cukup ampuh untuk melindungi predikat “perfect”ku, tapi tetap saja ada rasa bersalah yang kemudian muncul di benakku. Dan seorang teman menasehatiku, “lakukanlah apa pun itu selama kamu masih bisa, tapi jangan memaksakan dirimu”. Yach….kucoba untuk seperti itu, dan sampai saat ini, ketika aku mengatakan IYA, aku selalu berusaha melakukan semuanya semampuku. Dan aku akan mengatakan TIDAK jika memang aku tak mampu melakukannya.
Hemm….kawan...jangan pernah takut berkata TIDAK jika memang kita tak bisa melakukannya. Dan janganlah takut kata TIDAK ini akan menggeser predikat kita sebagai sahabat. Karna sesungguhnya, seorang sahabat itu akan selalu mengerti keadaan sahabatnya. Jadi sebelum kita berkata TIDAK pun, sahabat kita akan tahu terlebih dahulu apa yang bisa kita lakukan dan apa yang tak mampu kita lakukan.

Pelangi di malam hari…

Seperti biasa, tiap malam ku-stel radio dari ponselku, sebuah lagu mengalun. Pelangi di malam hari yang dinyanyikan oleh Vidi Aldiano. Masih mendengar lagu itu, dan suara bising dari luar kamar mulai terdengar dengan menyebut-nyebut ‘pelangi’. Kukira aku masih terbawa alunan lirik lagu itu, tapi aku segera keluar kamar.
“Mbak, enek pelangi di malam hari.”
“Iyow, lagune Vidi.”
“Kae lho mbak, bulane dikelilingi pelangi.”
Aku langsung ikut melihat apa yang ditunjukkan oleh adik-adik kosku. Dan Subhanallah….bener-bener ada pelangi yang mengelilingi bulan (biasanya disebut Hallo). Subhanallah…..keren bangeeeettttt………(lebay : mode on)
Yach, entahlah, fenomena apa seperti itu. Tapi aku melihat jelas itu bener-bener pelangi (menurutku). Kukira pelangi di malam hari hanya sebatas lirik-lirik lagunya Vidi, bahkan yang nyanyi aja menyiratkan bahwa kejadian itu nggak mungkin. NGGAK ADA YANG NGGAK MUNGKIN. Siip….bisa menyaksikan moment yang sayang kalo dilewatkan. Sayangnya nggak bisa aku abadikan, nggak bisa aku foto, lha wong jauh beud…
Intinya, segala sesuatu yang selama ini kita anggap nggak mungkin, bisa saja menjadi mungkin.

Selasa, 25 Mei 2010

Susahnya berkata TIDAK (Part I)

Kadang kala kita merasa harus menolak permintaan seorang teman, tapi entah kenapa bibir ini tak mampu mengucapkan kata TIDAK. Meskipun tidak pula mengatakan IYA, toh akhirnya kita mengikuti permintaannya walaupun kadang setengah hati. Terkadang hati kita tak mau melakukannya tapi juga tak mampu untuk menolak.
Ada suatu kejadian, ketika seorang teman memintaku untuk menemaninya berbelanja (shoping). Padahal besuk ada ujian dan hari ini aku harus belajar. Lama sekali aku membalas smsnya, walaupun pada akhirnya aku mengatakan,”Okey, tapi jangan lama-lama ya.” Dan temanku membalas lagi,”Makasih, kamu memang temanku yang paling baik.” Hemm…awalnya senang mendengar pujian itu, tapi ternyata itu semakin membuatku untuk selalu menuruti semua perkataannya. Ada rasa pekewuh juga sedih ketika aku harus melihat temanku sendiri kecewa karena aku tak bisa menuruti permintaannya.
Dan selalu seperti itu….. Seolah aku selalu tak kuasa untuk menolak permintaan dari seorang teman. Aku selalu berusaha untuk memenuhi apapun permintaannya, walau kadang semua itu bertentangan dengan hati kecilku. Yach, salah satu kelemahanku, susah berkata TIDAK. Bahkan, sekalipun aku benar-benar tak mampu melakukannya, aku pasti akan menjawab,”Oke, akan aku usahakan.”

Senin, 24 Mei 2010

Menyapa Blog baru..

Assalamu’alaikum….Tak banyak orang yang bisa bercerita, tak banyak orang yang bisa menulis, tetapi hampir semua orang bisa mendengarkan dan membaca. Di sini ada cerita-cerita popcorn renyah yang semoga bisa bermanfaat, karya-karya sederhana, dan curahan hati yang dihimpun dari orang-orang. Cerita-cerita realita remaja, tentang cinta, sahabat, keluarga dan kisah sehari-hari.